Pages

Senin, 18 November 2013

16 Jenis-Jenis Salju di Dunia


Salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat dan seperti hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas, lalu jatuh ke bumi sebagai kepingan lembut, putih, dan seperti kristal.

Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius, 32° Fahrenheit), salju biasa meleleh dan hilang. Proses saat salju/es berubah secara langsung ke dalam uap air tanpa mencair terlebih dulu disebut menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk dasar dari salju.

1. Prisma


Bentuk prisma ini sangat tipis sehingga sangat sulit untuk dilihat oleh mata. bentuknya mirip dengan pensil kayu.




2. Stellar Plates


Bentuknya kepingan salju tipis. Menyerupai piring dengan luas enam lengannya menyerupai bintang. Biasanya dihiasi dengan tanda-tanda simetris. Terbentuk ketika suhu sudah dekat -2 C (28 F) atau dekat -15 C (5F) morfologi kristal salju diagram.



3. Sectored Plates


Khas pegunungan yang mengarah ke sudut-sudut yang berdekatan antara prisma segi. sisi-sisinya terbagi dalam enam bagian yang sama besar.




4. Stellar Dendrites


Dendrit artinya “seperti pohon”, jadi bintang dendrit adalah pelat kristal salju yang memiliki cabang-cabang. Ukurannya cukup besar, dengan diameter 2-4 mm. Kristal ini mudah dilihat dengan mata telanjang.




5. Fernlike Stellar Dendrites

 

Bentuknya menyerupai pakis. kristal salju ini adalah kristal salju terbesar dengan ukuran 5 mm atau lebih.




6. Hollow Columns

 

Berbentuk Tabung dengan lubang kerucut di dalamnya. bentuknya kecil sehingga membutuhkan kaca pembesar untuk melihatnya.


7. Needles


Kristal es yang terbentuk pada suhu 5 C (23 F). Jika kita lihat dengan mata telanjang akan menyerupai rambut uban yang berukuran kecil.


8. Capped Columns

 

Kristal ini perubahan dari kristal-kristal sebelumnya. Sangat sulit di temukan saat hujan salju. Tapi, kita bisa menemukannya jika kita memang mencarinya dengan serius.


9. Double Plates


Perubahan dari Capped Columns yang tingginya menyusut oleh keadaan suhu. Jarang ditemukan, kecuali kita mencarinya dengan penuh ketelitian.




10. Split Plates and Stars

 

Kristal ini perubahan dari Double Plates. Bentuknya terlihat seperti 2 kristal es yang mengalami penggabungan.




11. Triangular Crystals

 

Kristal es dengan bentuk hampir menyerupai segitiga. Tapi tetap dengan enam sisi. biasa terjadi pada suhu -2 C (28 F). Tapi pada kenyataannya sangat jarang terjadi.



12. Sided Snowflakes

 

Kristal ini berbentuk twinning (keristal kembar). Kristal ini sangat jarang, karena biasanya salju turun hanya membawanya sedikit.



13. Bullet Rosettes

 

Nukleasi butir es yang menghasilkan beberapa kristal dan terbentuk secara acak. Kadang-kadang menghasilkan kolom-kolom yang unik. Jka bentuk ini terpotong akan menghasilkan peluru-peluru berbentuk kristal.



14. Radiating dendrites

 

Ketika Polykristal terbentuk biasanya juga membentuk kristal salju ini dan memiliki cabang-cabang lebih banyak dari jenis dendrit lainnya.



15. Rimed Crystals

 

Bentuk ini yaitu bentuk dimana kristal-kristal salju di dalamnya masih terdapat butiran-butiran air.



16. Irregular Crystals

http://www.its.caltech.edu/~atomic/snowcrystals/class/w050113a003.jpg

Salju ini sulit diidentifikasi karena bentuknya sudah tidak beraturan lagi. Biasanya mereka saling berkelompok dengan bentuk-bentuk yang tidak sempurna lagi

7 hal unik soal salju di Australia


Mungkin bagi Anda Australia hanya dikenal dengan pantai atau gurunnya, tapi saat musim dingin tiba, salju bisa turun di beberapa daerah. Anda pun bisa bermain ski atau sekedar foto-foto dengan salju. Ya, Australia bisa jadi pilihan liburan Anda untuk menikmati salju!

1. Kapan dan dimana salju turun di Australia?
When and where does it snow in Australia?
(ABC: Dan Taylor)
Pegunungan salju di Australia membentang dari kawasan New South Wales dan Victoria. Di New South Wales, salju bisa ditemukan di gunung tertinggi di Australia, Gunung Kosciuszko. Gunung ini tingginya seperempat dari Gunung Everest. Salju disini turun pada bulan Juni dan September.
Di negara bagian Victoria, pergunungan salju bisa ditemukan di kawasan High Country, yang bisa dicapai beberapa jam dengan mengendarai mobil. Kawasan ini memiliki curah salju yang cukup tinggi di musim dingin. Sementara di kawasan lain, seperti di Australia Selatan, Australia Barat, dan Queensland, salju jarang ditemukan.
2. Seberapa dingin puncak gunung di Australia ?
How cold does it get in the Australian Alps??
(ABC: Dan Taylor)
Suhu bisa berubah dengan mudah di kawasan puncak Australia, dari satu pegunungan ke pegunungan lainnya. Semakin tinggi kita berada, suhu bisa semakin dingin. Di awal musim dingin, angin dingin dari Kutub Selatan berhembus ke tenggara Australia dan bisa menyebabkan suhu turun hingga dibawah nol derajat. Suhu terdingin di puncak gunung yang pernah tercatat adalah -23 °C (-9.4 °F) di Puncak Charlotte pada 29 June 1994.
3. Apakah kita bisa bermain ski saat sedang bersalju?
Do people go skiing or snowboarding in Australia?
(ABC: Dan Taylor)
Banyak warga Australia pergi ke gunung salju setiap tahunnya, untuk bersalju atau snowboard. Olah raga ski pertama kali masuk ke Australia saat pertambangan emas sedang booming di negara bagian New South Wales. Kota Kiandra menjadi tempat kelahiran ski di Australia setelah para penambang dari Norwegia membuat alat-alat ski dan memperkenalkannya pada warga di tahun 1861. Hampir semua resor salju di Australia menawarkan sekolah ski untuk semua kalangan usia
4. Dimanakah ski resor paling populer di Australia?
Where are the ski slopes and resorts in Australia?
(ABC: Dan Taylor)
  • Negara bagian New South Wales memiliki empat resor ternama, yakni di Thredbo, Perisher, Selwyn Snowfields dan Charlotte Pass.
  • Di Victoria, Anda bisa mencoba bermain salju di Mount Hotham, Falls Creek, Mount Buller, Mount Buffalo dan Mount Baw Baw
  • Sementara di Tasmania 2 tempat yang populer adalah di Ben Lomond dan Mount Mawson
5. Adakah kompetisi olah raga musim dingin di Australia?
What is the largest snow sports event in the Southern Hemisphere?
(ABC: Dan Taylor)
Setiap tahunnya, lebih dari 5000 murid-murid sekolah ikut ambil dalam kejuaraan olah raga musim dingin di ajang Victorian Interschools Snowsports Championships. Ajang ini menjadi ajang olah raga musim dingin terbesar di khatulistiwa selatan. Para murid-murid tersebut mewakili negara-negara bagian yang ada di Australia. 90 persen atlet Australia yang turun di Olimpiade Musim Dingin Dunia mengawali karirnya dari ajang ini.
6. Aktivitas apa saja yang bisa dilakukan saat ada salju?
What else can you do in the snow in Australia?
(ABC: Dan Taylor)
Ski bukanlah satu-satunya permainan yang bisa dilakukan saat ada salju. Anda juga bisa mencoba snowboarding, tobogganing, snow tubing ataupun sledding. Kalau pun Anda hanya bermain salju, mengapa tidak mencoba membuat manusia salju atau sekedar lemparan-lemparan salju? 
7. Apa yang unik dari salju di Australia?
What makes the snow experience unique in Australia?
(ABC: Dan Taylor)
Saat Anda sedang berada di gunung bersalju, jangan heran kalau Anda masih akan melihat binatang-binatang khas Australia berkeliaran. Mungkin saja saat Anda bermain salju atau saat sedang bermain ski, Anda akan melihat kangguru, wombat, koala, juga ada beberapa jenis burung cantik yang membuat pengalaman salju di Australia menjadi berbeda dari tempat lainnya di dunia!

Source :  http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-09-17/7-hal-yang-mungkin-belum-anda-ketahui-soal-salju-di-australia/1191696

Yuki Onna, Legenda Hantu Wanita Salju Jepang

Cerita dimulai dari dua orang penebang kayu bernama Mosaku dan Minokichi yang hidup di daerah provinsi Musashi (terletak di antara Tokyo dan Saitama), Mosaku adalah seorang pria yang berada di usia senja, sementara muridnya , Minokichi adalah seorang pemuda tegap berumur 18 tahun. Setiap hari mereka berangkat pagi-pagi sekali ke sebuah hutan yang jaraknya 5 mil dari desa mereka. Di antara desa mereka dan hutan yang dituju ada sebuah sungai besar yang beraliran deras. Begitu derasnya arus sungai tersebut sehingga tidak ada jembatan yang kuat menahan arus (jembatan yang ada selalu rusak akibat terjangan arus deras). Siapapun yang ingin menyebrangi sungai harus melewatinya dengan bantuan kapal penyebrang kecil.

Suatu hari Mosaku dan Minokichi sedang dalam perjalan pulang. Ketika itu cuaca begitu dingin dan mulai turun badai salju. Saat sampai di di tepi sungai, mereka menemukan bahwa si pengayuh perahu yang menyebrangkan mereka telah pulang ke rumah dan meninggalkan perahunya karena cuaca buruk. Sadar bahwa mereka tidak mungkin menyebrangi sungai, mereka memutuskan bermalam di pondok sementara si pengayuh perahu. Pondok itu benar-benar sederhana, hanya terdiri dari sebuah ruangan tanpa jendela yang berisi dua buah Tatami, tanpa perabotan apapun.

Mosaku dan Minokichi yang sudah lelah segera menutup pintu agar salju tidak masuk ke dalam pondok, kemudian beristirahat. Mereka merasa cukup hangat dan nyaman sehingga Mosaku yang lanjut usia tak lama berbaring langsung tertidur pulas, sementara Minokichi yang masih muda termenung mendengar suara angin yang menderu yang disertai arus sungai yang bertambah deras. Badai tidak mereda dan udara malah bertambah dingin, namun setelah bersusah payah akhirnya Minokichi tertidur juga. Entah telah berapa lama Minokichi tertidur, tiba-tiba ia terbangun karena merasakan butir-butir salju yang lembut di wajahnya. Ternyata pintu pondok yang mereka diami telah terbuka dengan paksa.

Minokichi melihat seorang wanita dalam pondok, wanita yang putih seperti salju dan memancarkan cahaya seperti salju (Yuki-Akari) sedang membungkuk di atas Mosaku. Ia tengah meniupkan nafasnya yang dingin menyerupai asap putih kepada Mosaku. Minokichi benar-benar terkejut dan ketakutan, ia ingin menjerit namun tak ada sebuah suara pun yang keluar dari mulutnya. Saat itulah sang wanita misterius itu beradu pandang dengannya, ia mendekatkan wajahnya pada Minokichi. Dalam ketakutan yang amat sangat, Minokichi merasakan bahwa wanita yang berada di hadapannya adalah seorang wanita yang amat cantik, walaupun sorot matanya membuat tubuhnya gemetar dalam ketakutan.

Wanita itu terus menatap Minokichi dan tiba-tiba tersenyum dan berkata, “aku ingin memperlakukanmu sama seperti orang lain, tapi aku kasihan padamu. Kau, masih muda, begitu tampan, Minokichi. Aku tidak akan menyakitimu tapi jika kau memberitahu siapapun termasuk ibumu tentang apa yang terjadi malam ini… maka aku akan membunuhmu! Ingat apa yang telah kukatakan ini.” Seusai wanita salju itu berkata, ia meninggalkan Minokichi sendirian. Mengira bahwa itu hanyalah mimpi, Minokichi segera bangun dan melihat keluar namun ia tidak melihat siapapun atau apapun. Sambil menutup pintu ia bertanya-tanya apakah bukan angin yang membuka pintu pondok tadi. Ia memanggil Mosaku namun tidak ada jawaban. Minokichi mengulurkan tangan untuk menyentuh Mosaku dan tanpa sengaja ia menyentuh wajah Mosaku, dan ternyata wajahnya telah membeku. Mosaku telah meninggal.

Ketika fajar tiba, badai pun berakhir dan si pengayuh perahu menemukan Minokichi yang tergeletak pingsan di samping Mosaku yang telah meninggal. Ia membawa keduanya menyebrang, lalu menguburkan jenazah Mosaku. Sementara Minokichi dibawa pulang ke rumahnya. Setelah sembuh, Minokichi tidak dapat langsung melupakan kejadian yang telah ia alami. Ia dihantui oleh kematian Mosaku, namun ia bersikeras untuk menceritakan cerita hantu itu pada siapapun, karena ia tidak ingin kehilangan nyawanya. Lama berselang, Minokichi baru berani kembali pada pekerjaan sehari-harinya, menebang kayu, membelahnya menjadi potongan-potongan kecil, lalu menjual kayu tersebut ke pasar dengan bantuan ibunya.

Pada musim dingin tahun berikutnya, Minokichi sedang berada dalam perjalanan pulang melalui jalan setapak di hutan, saat ia berpapasan dengan seorang gadis yang amat cantik, berkulit putih indah, yang hendak melalui jalan yang sama. Minokichi pun menyapa gadis itu dan tanpa disangka gadis itu menjawab dengan suara yang menurut Minokichi adalah suara yang paling merdu didengarnya. Mereka pun mulai berjalan bersama dan bercakap-cakap. Si gadis menceritakan bahwa ia bernama O-Yuki, ia telah kehilangan kedua orangtua, dan untuk menyambung hidupnya ia akan pergi ke Yedo (Edo atau Tokyo) untuk mencari kerabatnya agar dapat membantu mencarikannya pekerjaan sebagai pelayan.

Entah apa yang dirasakan Minokichi, namun rasanya gadis itu nampaknya makin cantik dimatanya. Minokichi pun mulai merasa suka pada gadis itu, sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya apakah gadis itu sudah memiliki pasangan. Gadis itu tertawa sambil mengatakan bahwa ia belum memiliki pasangan atau kekasih. Ia pun balik bertanya apakah Minokichi telah memiliki pasangan, dan Minokichi menjawab bahwa ia pun belum memilikinya. Setelah pernyataan ini maka kedua muda-mudi ini tidak berbicara lagi sampai mereka tiba di desa tempat tinggal Minokichi. Namun dalam hati masing-masing telah tumbuh rasa saling menyukai. Maka Minokichi mengundang O-Yuki untuk singgah dan beristirahat di rumahnya. O-Yuki ternyata bukan hanya gadis cantik, namun juga berkelakuan baik. Ibu Minokichi pun tak butuh waktu lama untuk menyukainya. Sampai ia membujuk agar O-Yuki mau menunda perjalanannya ke Yedo. Pada akhirnya O-Yuki tidak pernah melanjutkan perjalanannya ke Yedo, melainkan menetap di desa itu dan tinggal bersama Minokichi dan ibunya, sebagai istri dan menantu.

Lima tahun kemudian ibu Minokichi meninggal, O-Yuki tetap bersama-sama Minokichi, bahkan ia telah melahirkan 10 orang anak lelaki dan perempuan bagi Minokichi. Semuanya tampan dan cantik, serta memiliki kulit putih seindah ibunya. Banyak penduduk desa yang mengagumi O-Yuki. Kebanyakan petani tampak tua setelah melahirkan anak, namun O-Yuki yang telah menjadi ibu 10 anak tetap terlihat cantik. Secantik saat pertama kedatangannya di desa, mereka.

Suatu malam setelah anak-anak tidur, O-Yuki menjahit dibantu dengan sebuah cahaya dari lampu kertas. Minokichi yang sedang menatapnya, tiba-tiba berkata, “Melihat kau menjahit dengan pantulan cahaya di wajahmu, aku teringat suatu hal aneh yang terjadi saat aku masih berusia 18 tahun. Kala itu aku melihat seorang wanita yang secantik dan seputih dirimu… dan ia memang mirip denganmu…"

Tanpa menghentikan pekerjaannya, O-Yuki bertanya, ”ceritakanlah padaku, dimana kau bertemu dengannya?” lalu Minokichi mulai bercerita tentang Mosaku dan pengalamannya di pondok pengayuh perahu. “Entah itu sebuah mimpi atau bukan,tapi saat-saat itulah aku pernah melihat orang secantik engkau. Tentu saja ia pasti bukan manusia dan aku sangat takut padanya. Hingga sekarang pun aku tidak yakin apakah yang aku lihat itu mimpi atau memang benar-benar seorang wanita salju.”

O-Yuki langsung melemparkan jahitannya. Ia mendekati suaminya dan berseru, “itu adalah aku! Bukankah aku telah mengatakan bahwa aku akan membunuhmujika cerita itu pernah keluar dari mulutmu. Sekarang, demi anak-anak kita…” O-Yuki tetap berteriak namun suaranya menjadi penuh kesedihan, “jagalah aak-anak kita, karena jika kamu tidak melakukannya, maka aku akan melakukan hal yang pernah aku katakana padamu…”

Minokichi tidak sempat berkata apa-apa. O-Yuki mulai tidak terlihat dan kemudian menguap menjadi butir-butir salju yang halus,yang menghilang melalui cerobong asap. Sejak saat itu, ia tidak pernah terlihat lagi. Inilah legenda cerita hantu Yuki Onna. Description: Yuki Onna, Legenda Hantu Wanita Salju Jepang Rating: 3.5 Reviewer: Cerpen Horor ItemReviewed: Yuki Onna, Legenda Hantu Wanita Salju Jepang


Fairytale : Snow Drop


It was the middle of winter, when the broad flakes of snow were  falling around, that the  queen  of a country many thousand miles off sat working at her window. The frame of the window was made of fine black ebony, and as she sat looking out upon the snow, she pricked her finger, and three  drops of blood  fell upon  it.  Then  she  gazed thoughtfully upon the red drops that sprinkled the white snow, and said, ‘Would that my little daughter may be as white as that snow, as red as that blood, and as black as this ebony windowframe!’ And so the little girl really did grow up; her skin was as white as snow, her cheeks as rosy as the blood, and her hair as black as ebony; and she was called Snowdrop.
But this queen died; and the king soon married another wife,  who  became queen, and was very beautiful, but so vain that she could not bear to think that anyone could be handsomer than she was. She had a fairy looking-glass, to which  she used to  go,  and  then  she would  gaze upon herself in it, and say:


’Tell me, glass, tell me true! Of all the ladies in the land, Who is fairest, tell me, who?’

And the glass had always answered:
’Thou, queen, art the fairest in all the land.’

But Snowdrop  grew  more  and  more  beautiful; and when she was seven years old she was as bright as the day, and fairer than the  queen herself. Then the glass one day answered the queen, when she went to look in it as usual:
’Thou, queen, art fair, and beauteous to see, But Snowdrop is lovelier far than thee!’

When she heard this she turned  pale with  rage and envy,  and  called to one of her servants, and said, ‘Take Snowdrop away into the wide wood, that I may never see her any more.’ Then  the  servant led her away; but  his heart melted when  Snowdrop begged  him  to  spare her life, and he said, ‘I will not hurt you, thou pretty  child.’ So he left her by herself; and though he thought it most likely that the wild beasts would tear her in pieces, he felt as if a great weight were taken off his heart when he had made up his mind not  to kill her but to leave her to her fate, with the chance of someone finding and saving her.
Then  poor  Snowdrop  wandered  along  through  the wood in  great fear; and the wild beasts roared about her,


but none did her any harm. In the evening she came to a cottage among the hills, and went in to rest, for her little feet would carry  her no further. Everything was  spruce and neat in the cottage: on  the table was spread a white cloth, and there were seven little plates, seven little loaves, and  seven little  glasses with  wine  in  them;  and  seven knives and forks laid in order; and by the wall stood seven little  beds. As she was very hungry,  she picked a little piece of each loaf and drank a very little wine out of each glass; and after that  she thought she would lie down and rest. So she tried all the little beds; but one was too long, and another was too short, till at last  the seventh suited her: and there she laid herself down and went to sleep.
By and by in came the masters of the cottage. Now they  were   seven  little  dwarfs,  that  lived  among  the mountains, and dug  and  searched for gold. They lighted up their seven lamps, and saw  at once that all was not right. The first said, ‘Who has been sitting  on my stool?’ The  second, ‘Who  has been  eating off my plate?’  The third,  ‘Who  has been  picking my  bread?’ The  fourth,
‘Who  has been  meddling  with  my  spoon?’ The  fifth,
‘Who has been handling my fork?’ The sixth, ‘Who has been cutting with my knife?’ The seventh, ‘Who has been drinking my wine?’ Then the first looked round and said,


‘Who has been  lying on  my  bed?’ And  the  rest came running  to  him, and everyone cried out  that somebody had been upon his  bed. But the seventh saw Snowdrop, and called all his brethren to  come and see her; and they cried out with wonder and astonishment and brought their lamps to  look at her,  and said, ‘Good heavens!  what a lovely child she is!’ And they were very glad to see her, and took care not to wake her; and the seventh dwarf slept an hour  with  each of the  other  dwarfs in turn,  till the night was gone.
In the morning Snowdrop told them all her story; and they  pitied  her, and said if she would keep all things in order, and cook and wash and knit and spin for them, she might stay where she was, and they would take good care of her. Then  they went out all day  long to their work, seeking  for   gold   and   silver  in   the   mountains:  but Snowdrop was left at home;  and they warned her,  and said, ‘The queen will soon find out where you are, so take care and let no one in.’
But the queen, now that she thought  Snowdrop was dead, believed that she must be the handsomest lady in the land; and she went to her glass and said:


’Tell me, glass, tell me true! Of all the ladies in the land, Who is fairest, tell me, who?’

And the glass answered:
’Thou, queen, art the fairest in all this land: But over the hills, in the greenwood shade,
Where the seven dwarfs their dwelling have made, There Snowdrop is hiding her head; and she
Is lovelier far, O queen! than thee.’

Then  the  queen  was very much  frightened; for  she knew  that  the glass always spoke the truth, and was sure that the servant had betrayed her. And she could not bear to think that anyone lived  who was more beautiful than she was; so she dressed herself  up as  an old pedlar, and went her way over the hills, to the place where the dwarfs dwelt. Then  she knocked at the  door,  and cried, ‘Fine wares to sell!’ Snowdrop looked out at the window, and said, ‘Good  day, good woman! what have you to  sell?’
‘Good wares, fine wares,’ said she; ‘laces and bobbins of all colours.’ ‘I will let the old lady in; she seems to be a very good sort of body,’  thought Snowdrop, as she ran down and unbolted the door. ‘Bless  me!’ said the old woman,
‘how badly your stays are laced! Let me lace them up with one of  my  nice new laces.’ Snowdrop did not dream of any mischief; so she stood before the old woman; but she


set to work so nimbly, and pulled the lace so tight, that Snowdrop’s breath was stopped, and she fell down as if she were dead. ‘There’s an  end  to  all thy beauty,’ said the spiteful queen, and went away home.
In the  evening the  seven dwarfs came home;  and I need not  say how grieved they were to see their faithful Snowdrop stretched  out upon  the ground, as  if she was quite dead. However, they  lifted  her up, and when they found what ailed her, they cut the lace; and in a little time she began to breathe, and very soon came to life  again. Then  they said, ‘The old woman was the queen herself; take  care another time, and let no one in when we are away.’
When the queen got home, she went straight to her glass, and spoke to it as before; but to her great grief it still said:
’Thou, queen, art the fairest in all this land: But over the hills, in the greenwood shade,
Where the seven dwarfs their dwelling have made, There Snowdrop is hiding her head; and she
Is lovelier far, O queen! than thee.’

Then the blood ran cold in her heart with spite and malice, to  see that Snowdrop still lived; and she dressed herself up again, but  in  quite another dress from the one

Minggu, 17 November 2013

[Roman/Hangeul/English] Davichi – The Letter lyric


ROMANIZATION LYRICS

yunanhi bueun du nuni
hoksi bamsae ureonneunji jeonhal geot itda
jjarpge kkeunheun eoje jeonhwa
tto buranhan jigeum
neon geumbang irado ureo beoril geot gata
amu mal mot geolgetjanha
deonjideut nae son kkok jwieo jun chaero
nega sarajin dwi

michin deut sseo naeryeogan
han jangui pyeonjil ijeya ilgeobwasseo
nado michin deusi ttaragaseo
neol bulleo bojiman
chanbaram ssaneulhage
ko kkeuteul seuchimyeo naege malhaejwo
neoneun gago eopdago bonaejurago

nat seoreun i achim haessal
nega eomneun haruharu
saranghaetjiman sarangmaneuron bujokhan
neowa na uri

nan geumbang irado nunmul heullil geot gata
geuttaega saenggak najanha
deonjideut nae son kkok jwieo jun chaero
nega tteonadeon nal

michin deut sseo naeryeogan
han jangui pyeonjil ijeya ilgeobwasseo
nado michin deusi ttaragaseo
neol bulleo bojiman
chanbaram ssaneulhage
ko kkeuteul seuchimyeo naege malhaejwo
neoneun gago eopdago bonaejurago
bonaejurago

michin deut sseo naeryeogan
han jangui pyeonjil ijeya ilgeobwasseo
(ijeya ilgeobwasseo)
nado michin deusi ttaragaseo
neol bulleo bojiman
chanbaram ssaneulhage
ko kkeuteul seuchimyeo naege malhaejwo
neoneun gago eopdago bonaejurago
bonaejurago

KOREAN LYRICS

유난히 부은 두 눈이
혹시 밤새 울었는지
전할 것 있다 짧게 끊은 어제 전화
또 불안한 지금

넌 금방 이라도 울어 버릴 것 같아
아무 말 못 걸겠잖아
던지듯 내 손 꼭 쥐어 준 채로
네가 사라진 뒤

미친 듯 써 내려간
한 장의 편질 이제야 읽어봤어
나도 미친 듯이 따라가서
널 불러 보지만
찬바람 싸늘하게
코 끝을 스치며 나에게 말해줘
너는 가고 없다고 보내주라고

낯 설은 이 아침 햇살
네가 없는 하루하루
사랑했지만 사랑만으론 부족한
너와 나 우리

난 금방 이라도 눈물 흘릴 것 같아
그때가 생각 나잖아
던지듯 내 손 꼭 쥐어 준 채로
네가 떠나던 날

미친 듯 써 내려간
한 장의 편질 이제야 읽어봤어
나도 미친 듯이 따라가서
널 불러 보지만
찬바람 싸늘하게
코 끝을 스치며 나에게 말해줘
너는 가고 없다고 보내주라고

미친 듯 써 내려간
한 장의 편질 이제야 읽어봤어
(이제야 읽어봤어)
나도 미친 듯이 따라가서
널 불러 보지만
찬바람 싸늘하게
코 끝을 스치며 나에게 말해줘
너는 가고 없다고 보내주라고
보내주라고
English:
Your eyes look especially puffy today
I wonder if you cried all night
You said you had something to tell me and quickly hung up
Right now, I’m getting nervous again

It looks like you’ll start crying at any time again
So I can’t even say anything to you
You tightly held my hand as if you were going to throw it
Then after you disappeared…

I finally read the letter that looks like you scribbled down crazily
I wanted to crazily follow you and call out to you but
The cold wind passes through my nose and tells me
That you have left, that you are gone, that I should let you go

The morning sun feels so unfamiliar
Each day that you’re not here
We were in love but just love was not enough
For you and me, for us

It looks like I’ll start crying at any time again
I keep remembering that day
When you tightly held my hand as if you were going to throw it
And left me

I finally read the letter that looks like you scribbled down crazily
I wanted to crazily follow you and call out to you but
The cold wind passes through my nose and tells me
That you have left, that you are gone, that I should let you go, let you go

I finally read the letter that looks like you scribbled down crazily (finally read it)
I wanted to crazily follow you and call out to you but
The cold wind passes through my nose and tells me
That you have left, that you are gone, that I should let you go, let you go

Cerpen : Snow Drop

Entah berapa lama aku duduk disini. Kujajah lagi beberapa majalah yang telah selesai kubaca sejak dua jam yang lalu. Aku tak tahu apa yang telah membuat ruangan ini begitu pengap menurutku. Mungkin karena aku tak pernah keluar lagi setelah lima hari yang lalu. Terlebih lagi, tak ada yang menarik dari balok putih yang mereka sebut kamar ini. Ruangan ini begitu lengang, bahkan tempat tidur besar yang kutempati ini terlihat kecil disini. Tapi entah kenapa orang lain malah ingin berada di dalam ruang panas yang mereka sebut ruang VIP ini.
Mataku menjelajah ke seluruh ruangan. Di sudut ruangan, ada sebuah kulkas yang bahkan aku tak boleh memakan isinya, bukankah itu namanya tak berguna. Di atas sana ada sebuah AC yang selalu kuhidupkan. Namun udara AC itu sama sekali tidak membantu. Aku masih sesak dengan semua bau obat obatan di sini.
Sampai akhirnya mataku berlabuh pada sebuah lukisan besar yang digantung persis di depanku, entah apa maksudnya itu. Lukisan bunga itu diberikan kakak sulungku, Gusti tiga hari yang lalu. Ketika memberikannya dia hanya berkata, “Jika kau tahu lukisan apa ini. Kau akan terinspirasi olehnya.” Lalu tanpa meminta ijin dariku, dia dengan cepat memasang lukisan itu. Setelah selesai dia hanya tersenyum padaku lalu pamit meninggalkan ruangan membosankan ini. Dan sejak saat itu aku tak bisa menahan setiap kerutan di keningku ketika melihat lukisan itu. Bahkan aku tak pernah tahu bunga apa itu. Bagaimana bisa bunga itu bisa menginspirasiku. Bunga itu tak lebih dari bunga putih dengan sedikit warna hijau yang selalu tertunduk diantara daun daunnya yang kecil.
Tiba tiba, kurasakan lagi sakit ini. Sakit yang begitu akrab bagiku. Kepalaku pening, rasanya ingin sekali kulepaskan kepalaku ini agar sakitnya tak menjalar di tubuhku. Rambutku yang hampir habis karena segala terapi ini mulai kuremas  lagi dan lagi. Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan untuk mengurangi sakitku ini. Kucoba meraih kotak obat di meja samping tempat tidur. Kucoba terus dan terus dengan terus menahan sakit yang mulai menelan kepalaku. Penglihatanku memudar, semakin gelap, semakin sakit. Kucoba meraih kotak putih itu. Rasanya kotak itu menjauhiku. Aku tak sanggup meraihnya. Kotak itu mulai pudar dari penglihatanku. Dan lagi, gelap menyelimuti ragaku.
Aku melompat lompat diantara kegelapan, berlari dalam kebebasan yang tak pernah kudapat di hidup malangku. Bermain dalam kekuatan yang tak pernah kupunya. Entah berapa lama, hingga kusadari aku telah terbangun diantara wajah wajah cemas orang yang kucinta.
“Ibuk, kakak bangun, kakak bangun...” samar samar kudengar teriakan Gilang yang memecah hening kala itu.
“Nak, kau tak apa nak? Kata dokter kau pingsan lagi.” Ibuku bertanya.
“Aku tidak apa apa, Buk. Aku baik baik saja, jangan khawatir.”

Tiba tiba dokter datang dan memanggil ibuku. Wajah dokter itu begitu nanar, tanpa perlu berkata apapun aku sudah tahu. Dokter ingin memberi tahu ibuku bahwa kangkerku ini semakin mencengkeram hidupku. Sejak dulu, dokter selalu menggunakan senyum itu untuk memberi tahu hal yang memilukan itu. Tapi tak bisa didustai lagi. Memang kangker itu menghajarku setiap saat. Menunggu waktu yang tepat untuk menelanku tak bernyawa.
Aku ingin sekali mengumpat kepada penyakit biadab ini. Belum cukupkah kau menghabisi ayahku. Hingga aku juga harus merasakan kesakitan yang mengerikan ini. Ibuku pergi meninggalkan kamar yang pedih ini. Hanya ada aku dan kakakku, Gusti disini. Kak Gusti medekati lukisan bunga aneh itu. Melihatnya sesaat lalu berbalik kepadaku.
“Hey princess, sudah tahu bunga apa ini?” kakaku tersenyum ke arahku dengan ekspresi ceria itu. Ekspresi itu tak pernah luntur dari tiap lekuk wajahnya. Namun aku benar benar tak ingin bicara. Mulutku terkunci oleh semua kenyataan yang membelenggu ini.
“Ternyata kau bahkan tidak mencari tahu,” kakaku menghela nafas, dia menunjukan wajah kecewanya. Sepertinya kakakku ingn sekali aku mencari tahu. Aku melepas kebisuan dalam diriku dan mulai berkata kata.
“Bunga itu aneh.”
“Memangnya kau tahu bunga apa itu?” kakakku tersenyum lagi.
“Bagaimana bisa aku tahu jika kau tak pernah memberi tahuku.”
Okey,  aku sudah menebak jawabanmu sebelumnya. Snow Drop, namanya Snow Drop.” Kakakku menatap lukisan itu lekat lekat.
“Lalu,,??”
“Filosofinya harapan. Dia hanya mekar di saat terdingin di musim dingin. Dia memberi harapan bahwa ada yang bisa hidup di dinginnya salju.” Kakakku berbalik ke arahku berkata sambil tersenyum,  “jadi nona manis, meskipun kau hidup di celah kecil dinginnya kenyataan ini. Kau harus tahu bahwa masih ada harapan.”
Aku hanya tersenyum kecil dan menundukan kepalaku. “harapan? Itu kata yang sulit untuk insan malang sepertiku.” Aku berkata setengah berbisik. “Bahkan dokterpun tak pernah bilang aku masih punya harapan.”
“Apa dokter harus berkata seperti itu untuk menumbuhkan harapan? Harapan itu muncul di sini, di hatimu. Tak ada yang lebih yakin tentang harapanmu selain dirimu sendiri.”
Mataku panas, kurasakan ada sesuatu mengalir di pipiku.  Aku tak bisa menahannya.
“Snow Drop, dia tetap berharap untuk bisa menghiasi musim dingin. Dia berusaha hidup di bekunya dunia, meskipun dia tahu. Ketika kehangatan musim semi datang, dia harus menghilang.” Kakakku diam sesaat. “Tak peduli apa yang akan terjadi nanti, tapi sekarang selama kau masih bernafas, kau masih punya harapan. Jadilah harapan untuk hidupmu sendiri. Tak peduli apa yang akan terjadi nanti, tapi yang harus kau lakukan sekarang adalah melakukan yang terbaik untuk kita, Ibu, dan untuk dirimu sendiri.”
Kakakku menyodorkan sebungkus tisu untukku, dan berkata “Harapan itu adanya di sini, di hatimu. Yakinlah semuanya akan baik baik saja, maka harapan akan tumbuh dengan suburnya. Hem??”
Aku hanya bisa mengangguk, semua kata kata kakak, seperti pompa yang melambungkan aku menyentuh harapanku yang selama ini tergantung jauh di puncak langit. Air mataku terus mengalir begitu derasnya. Samar samar, di antara rentetan air mata kulihat kakakku meninggalkan balok pengap ini.
***
Kurasa seakan ruangan ini penuh dengan air mata, ruangan ini sesak dengan lebatnya kenangan tentangku. Ibu, kakak, adik, aku harap kalian bahagia berada di tempat fana ini. Waktuku telah berganti ke segala kekekalan. Kak Gusti, aku telah melakukan yang terbaik kan kak? Aku telah menumbuhkan harapan kan kak? Namun memang harapanku putus seiring putusnya aliran darahku. Namun aku tidak menyesal, harapan itu telah membuatku menjadi begitu berharga di mata kakak, dan semuanya.
Aku telah menghiasi hidup kalian semua yang sangat dingin karena kemalanganku. Sekalang giliranku untuk menghilang bersama datangnya musim semi. Seperti bunga itu.


                                   




                                                     ..


Kamis, 14 November 2013

Download Weekly Idol Episode 120 Eng Sub (Guest IU)

Download IU weekly idol episode 120 eng sub disisni
http://squishyss.tumblr.com/post/66774111453/eng-sub-131106-mbc-weekly-idol-iu-cut

Cara Download :
1. buka link lalu klik "download subbed video"


2. Tunggu beberapa saat. setelah muncul halaman seperti ini, klik download. jangan tutup halaman sampai semua proses selesai.

3. tunggu hingga proses download dimulai.


4. setelah selesai, file akan otomatis terdownload di browser anda dengan sangat cepat.